Pesannya mereka. Jangan di toleh jembalang itu. Datangnya kadang untuk sekadar pamit menduga, hilangnya cuma untuk buat kau rasa kosong. Supaya kau 'rasa' kosong. Hebahnya tidak, datangnya sekadar singgah. Biar, biar kau rasa perlu memaut. Dan tidak hentinya memaut. Salah paut, patah. Yang sakitnya? Kau. Jembalangny mana? Kan sudah di bilang, 'singgah'!
.
So.
Indeed it was true.
Dekat dunia ni.
Jangan pernah genggam.
Belajar lah untuk lepas.
Nothing is yours.
Even the one thing yang kita 'rasa' kita punya tu pun.
Like your parent, husband, etc.
Allah lah juga yang empunya.
Latih lah diri untuk lepas.
.
Tidak semudah bicara.
Tapi hati lah jua yang menyondol rasa.
Tidak ia menipu.
.
Skill untuk melepaskan keduniaan ni,
skill yang hanya mampu di kuasai oleh orang-orang yang dekat denganNya.
Kau yang cikai-cikai.
Baru nak tadabbur Quran ni?
.
Diam
.
Kendian tu. Kau masih tersepit. Antara filsafat-filsafat kebodohan. Kau curah air pada yang namanya besi lantas ia beri kau karat. Dan akhirnya kau di gelar keparat! Kau tukar diri kau dari sinar kepada yang pekat dan kelat! Bila dah jatuh, debu itulah kau! Air yang tadinya di curah lenyap, senyap, hilang meninggalkan bekas. Karat.
.
There is one moment in your life.
You will question yourself.
Your personality.
Your character because of someone's opinion.
.
They taught you.
How not to feel you.
How to leave you.
How to suffocate yourself with the thought of theirs.
.
When that moment come.
Know that.
Allah is actually in progress to teach you.
How to 'deeply' in contact and know your true inner self.
.
Nothing to do with others.
It was just a learning process.
.
On how to get to know.
YOU
.
Sihir nya jembalang itu, bahaya. Bukan biasa-biasa. Boleh saja datang pada dia yang hufaz Quran, lalu melintas ke dia, yang hufaz tadi bertukar menjadi yang sejenisnya. Tapi yang hufaz juga mungkin perlu sedar. Apa yang di hafaz nya mungkin saja hilang pengertian dan tali pada penghayatan putus! Lantas hafaznya turut tenggelam bersama sihir.. Apa namanya beriman? Jika tidak di uji?
.
When Allah want us back.
He sends challenges.
To keep us back to the right track.
.
We learnt.
.
Then we repeat the same mistake again.
.
Means.
We didn't learnt.
Enough.
.
Berhenti toleh. Berhentilah paut. Pada tempat yang salah. Jika dia singgah, maka biar dia singgah. Sudah puas di jamu. Lepaskan lah ia pulang. Pada dia juga punya halaman. Dan halamannya bukan tempat kita. Lambai dengan senyuman. Lepas. moga semua kembali tenang.
#DrWawa
Comments