Bismillahirrahmirrahim
tatkala HaTi bicaRa, Lidah kelu utk BerKata
Siapa yang tidak mengakui indahnya bunga? Dengan warna yang menarik dan bau yang harum, ia sering menjadi idaman. Kadang-kadang ia juga menjadi perhiasan. Indahnya wajah pula bergantung kepada mata yang melihatnya. Mata yang menilai pula mendapat tafsiran tentang keindahan dari akalnya. Akal yang baik dan cergas adalah akal yang dipandu oleh kasih kepada Allah dan Rasulnya. Bukankah ini yang dinamakan Iman?
Tidak seorang pun yang dapat menafikan betapa indahnya mega petang. Warnanya yang begitu menawan, memukau setiap mata yang memandang, setiap hati yang terusik dan setiap jiwa yang rindukan kedamaian. Namun, lebih indah lagi sekiranya hati kecilnya berkata: "Maha Suci Allah, tidak engkau jadikan semua ini sia-sia. Maha Suci Engkau Ya Allah, lindungilah aku dari api neraka."
Begitu juga dengan keindahan jeram-jeram di kali, dedaun gugur dihembus angin. Peristiwa-peristiwa sebegini amat meninggalkan kesan kepada hati makhluk yang bergelar insan. Itulah hakikatnya, fitrah jiwa manusia. Jiwanya cenderung kepada keindahan dan kecantikan. Biar apapun pangkat dan kedudukannya.
Seorang kaya mungkin ingin merasakan bahawa keindahan itu adalah rumahnya yang tersergam indah di atas bukit dan potretnya dilukis hebat. Seorang fakir pula mungkin merasakan bahawa keindahan itu adalah riak wajah anak-anak kecilnya yang menunggu kepulangannya. Namun, tidak ramai yang mengetahuitentang wujudnya suatu keindahan hakiki. Indahnya ia membuahkan perasaan kasih sayang kepada ibu dan ayah.
Indahnya ia melahirkan rasa kasih pada sahabat dan indahnya ia, memandu akal dan jiwa kepada ketenangan, kedamaian, dan kerinduan kepada kebahagiaan. Itulah tanda kasih dan sayang pada Maha Pencipta dan Maha Pengasih. Itulah tanda kasih dan sayang pada Allah dan Rasulnya. Hatinya berbisik lagi..... "Ya Allah, banyaknya nikmatMu padaku. Tapi, sedikitnya aku bersyukur. Ya Allah, hatiku tahu nafsu jahat itu musuhku, tapi banyak jalan-jalannya yang telah aku turuti. Ya Allah, besarnya pengorbanan ayah, tingginya nilai kasih dan mesra ibu, tapi aduhai..... sedikitnya doaku untuk mereka.
Ampunkan, ampunkanlah wahai yang Maha Pengasih."
Marilah kita bersama-sama memiliki keindahan iman ini. Milikilah ia dengan banyak merenung dan memikirkan nikmat-nikmat Allah milikilah ia denagn ilmu yang mendalam, mudah-mudahan dengannya keindahan yang hakiki akan kita perolehi. Tidak seperti keindahan dunia ini, yang hanya bersifat sementara.....
Comments