Bismillahirrahmirrahim tatkala HaTi bicaRa, Lidah kelu utk BerKata Siapa yang tidak mengakui indahnya bunga? Dengan warna yang menarik dan bau yang harum, ia sering menjadi idaman. Kadang-kadang ia juga menjadi perhiasan. Indahnya wajah pula bergantung kepada mata yang melihatnya. Mata yang menilai pula mendapat tafsiran tentang keindahan dari akalnya. Akal yang baik dan cergas adalah akal yang dipandu oleh kasih kepada Allah dan Rasulnya. Bukankah ini yang dinamakan Iman? Tidak seorang pun yang dapat menafikan betapa indahnya mega petang. Warnanya yang begitu menawan, memukau setiap mata yang memandang, setiap hati yang terusik dan setiap jiwa yang rindukan kedamaian. Namun, lebih indah lagi sekiranya hati kecilnya berkata: "Maha Suci Allah, tidak engkau jadikan semua ini sia-sia. Maha Suci Engkau Ya Allah, lindungilah aku dari api neraka." Begitu juga dengan keindahan jeram-jeram di kali, dedaun gugur dihembus angin. Peristiwa-peristiwa sebegini amat meninggalkan ...
Setitis tinta sebagai wadah fikrah